Rabu, 04 Mei 2016

CERPEN

SEPASANG SAYAP 


Seorang lelaki dengan tubuh tegap membawa seorang wanita tertatih kemudian mereka jongkok di atas pusara, mereka menangis sejadi-jadinya.
“aku gak akan melupakan kebaikan dia selamanya Sef, dia udah jadi penyelamatku, dia merelakan hidupnya demi aku.”  wanita membuka pembicaraan
“iya walau bagaimanapun aku akan tetap mencintainya juga mencintaimu, karena separuh dirinya ada di dirimu” jawab pria itu menimpali.
“aku tidak menyangka dia sebaik itu, cepat sekali dia berubah”.
“aku pun tak tahu setahuku dia tetap terbaik di hatiku”.
***
            Pagi itu lelaki berparas tampan dan rupawan berjalan terburu-buru di koridor sekolah. Hari itu ia menjadi salah satu petugas upacara bendera, sesekali diliriknya arloji di tangan kirinya, ia sudah telat limabelas menit dari waktu yang ditentukan untuk persiapan, saat ia melintasi beberapa kelas dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara memanggilnya dan terhenti sejenak, dilihatnya ada sosok wanita dengan jilbab lebar dan berkaca mata menghampirinya, ternyata itu teman kelasnya dengan senyumnya yang tersungging sembari mengatakan bahwa ia sudah dtunggu di lapangan upaca, dengan periapan seadanya ia menjadi pemimpin upacara. Setelah berakhirnya upacara, ia masuk kelas dan memulai pelajaran seperti biasa, ketika istirahat ada seorang wanita menghampirinya, wanita itu adalah pacarnya dan mereka memulai obrolan.
“sayang nanti aku mau dianterin ke toko buku ya” ucap sang pacar dengan manja.
“iya sayang nanti aku anter kok, tenang aja” lelaki itu menyahut tanpa paksaan.
Sepulang sekolah Sefta membonceng Rika dengan menunggangi R15, melintas di depan teman sekelasnya yang sedang berjalan.
“hai ndin aku pulang dulu ya” sapa lelaki itu dari atas motor.
Wanita itu hanya menunduk dan tak menjawab apapun, mukanya memerah seperti tomat matang yang merekah. Hatinya berdesir, namun ia langsung berucap
“astagfirullah kenapa hatiku berdesir dan pikiran ini menguasaiku, bukankah ini dosa, wahai hati maafkanlah pemilikmu ini”.
***
            Lelaki itu adalah Sefta, begitulah ia biasa dipanggil oleh teman-temannya, parasnya yang tampan dan rupawan membuatnya duduk di jajaran anak-anak hits di SMP N Kurnia, ia menjabat sebagai ketua rohis. Andin adalah teman sekelas Sefta yang mengenakan jilbab lebar dan berkacamata, ia memiliki paras cantik dan solehah, terlihat dari caranya berpakaian. Andin sudah lama menyimpan perasaan pada Sefta, tapi harga dirinya menolak untuk mengatakannya, dan lebih memilih untuk diam menyimpan perasaannya dalam-dalam. Rika, anak pemilik Yayasan SMP N Kurnia yang centil, pintar dan cantik selalu menawan Sefta, mereka sudah pacaran selama 1 tahun.
            Di halaman sekolah entah mengapa Rika dan Sefta terlibat cekcok, hanya gara-gara Rika merasa tidak diperdulikan Sefta yang terlalu sibuk mengurusi organisasinya ketimbang dirinya, Sefta menarik Rika ke tengah koridor agar tak terlihat oleh anak kelas mereka, ia mulai menyeramahi Rika.
“sayang tolong ngertiin aku dong, rohis baru mau mengadakan event jadi aku sebagai ketua ikut andil di dalamnya untuk membantu kelancaran acara tersebut, maafin aku ya”. Dengan sedikit membentak Sefta memberi pengertian.
“ini bukan yang pertama kamu bagini Sef, aku udah nggak betah lagi sama kamu, aku juga sering liat kamu deketan terus sama Andin, jangan-jangan kalian main dibelakang aku ya” Rika menjawab dengan ketus.
“kamu cemburu ya sama Andin, aku gak ada apa-apa sama dia, wajar aku deket sama dia terus, dia kan sekertaris aku, ada agenda apapun dia selalu ngabarin aku, itu hanya sebatas teman organisasi sayang.”Sefta menimpali dengan muka serius.
“sudahlah aku sudah ga betah ditinggalin terus sama kamu, lebih baik kita putus saja”. Sembari menagis ia berlalu.
Sefta hanya terdiam, ia bingung harus meneruskan rapat yang ditinggalnya atau harus mengejar Rika .
***

            Keesokan harinya Andin melihat Rika diajak pergi oleh geng yang terkenal nakal, sepertinya mereka akan mengadakan parti di rumah salah satu anggota geng, yaitu Ratna yang sekaligus menjabat sebagai ketua geng. Mereka berangkat menggunakan Honda Jazz putih berbalut pink dengan corak Hello Kitty diseluruh mobilnya, tak salah lagi itu adalah mobil Ratna.
gaiss hari ini kita party di rumah gue, setujuuu semuaa?”
“setujuu” mereka menjawab dengan girang, begitu juga Rika.
            Rika yang baru saja putus dari Sefta merasa saatnyalah meluapkan kesedihannya, ia begitu bersemangat. Andin yang merasa peduli dengan Rika mencoba mengingatkannya lewat pesan BBM, tapi hasilnya nihil, Rika mengacuhkan pesan BBM darinya.
            Rika semenjak ditinggal ayahnya ke luar negeri memang selalu bebas tanpa pengawasan, wajar ia anak satu-satunya di keluarga itu, ayahnya sangat menyayanginya, apa yang diminta selalu diberi. Walau begitu ia merasa kurang mendapat kasih sayang dari keluargnya, ditambah dengan bercerainya ayah dan ibunya membuat ia mencari kasih sayang lain di luar.
***
            Malam itu pesta sangat meriah, gemerlap lampu, minum-minuman haram semua tersedia di sana, laki-laki perempauan bercampur jadi satu, Rika yang sedari tadi memegang segelas bir selalu mengisi ulang gelasnya, ia mabuk berat. Setelah pesta Rika memutuskan untuk pulang sendiri, bnyak yang menawarkan untuk mengantar tapi ia tetap pada keputusannya.
            Jalannya gotai menyusuri dingginnya malam, sampah berseraka, jalanan malam itu sepi, ibu kota memamng selalu menghadirkan kisah berbeda setiap malamnya, di gang-gang gerombolan lelaki nakal menggodanya, ia hanya megacungkan jari tengah seraya nyengir, cukup membuat gerombolan itu takut mendekatinya.  
            Ketika akan menyeberang jalan Rika terus melamun, betapa tidak adilnya Tuhan, ia memang diberi kebebasan tapi sama sekali tidak diberi kasih sayang oleh kedua orangtuanya, kunang-kunang malam hanya termanggu melihat geliat tubuhnya,  tanpa tersadar mobil truk dari arah berlawanan melaju  dengan kecepatan kencang dan menabraknya, tubuhnya terhempas ke semak-semak, namun ia tak merasakan apapun, apa ia sudah mati? Perasaan itu terus menggelayuti pikirannya, ia lihat sesosok wanita, sedang terkapar penuh darah, mobil truk yang sekilas ia lihat tadi langsung tancap gas meninggalkan sesosok wanita bercucuran darah itu. Rika merasakan ada butiran hangat mengalir melintasi pipi halusnya, semakin deras dan semakin membuatnya sesegukan, ia pandangi wanita itu, sejurus kemudian ambulance membawa meraka menuju rumah sakit terdekat.
           
 namun sedetik sebelum kejadian tesebut Andin yang sedari tadi mengikuti Rika mendorongnya ketrotoar sehingga Rika terjatuh i trotoar dan tubuh Andin menjadi sasaran empuk mobil truk.
*****
Di rumah sakit Sefta bersama orang tua Rika menunggu di depan pintu ruang ICU, keadaan Andin kritis, matanya buta terkena percikan kaca mobil, dan kakinya lumpuh terlindas truk. Rika pun hanya luka ringan di kepalanya. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh orangtua Rika.
Seminggu setelah kecelakaan Rika yang sudah sembuh terlebih dahulu sering menjenguk Andin di rumah sakit, ia selalu menghibur malaikatnya itu, baginya Andin sekarang sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri, Sefta yang selalu mengantarnya juga ikut menjenguk Andin, mereka berdua balikan setelah kejadian tersebut tapi tak bisa seromantis dulu. Andin yang buta dan lumpuh hanya bisa bersimpuh, namun senyumnya masih selalu menghiasi ranum wajahnya. Ia tak ingin terlihat sedih di depan sahabat barunya Rika.
***
Pagi itu Rika mendadak pusing dan pingsan, keluarga yang panik segera membawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit Rika terbaring lemah dan pucat, sambil memegangi kepalanya ia meringis.
“ma, pa, apa yang dibilang dokter, aku sakit apa?” Rika pura-pura bertanya sebenarnya ia sudah tau kalau ia terkena kangker stadium akhir.
“kamu tidak apa-apa sayang, Cuma butuh isitirahat aja kok.” Sahut mama Rika.
“Andin mana ma?”. Ujarna lagi
“dia di ruang sebelah lagi istirahat kok”. Jawab mama
“ma aku pengen deh liat Andin seneng, mungkin kalo dia bisa melihat dia bisa seneng kaya dulu ma”. Cetus Rika,
Tak berapa lama ruangan hening, Rika kejang-kejang dan kehilangan kesadaran, dokter segera datang dan membawanya ke ruang operasi.
Andin merasa ada yang tidak beres dengan sahabat di sebelahnya itu, ia memutuskan untuk turun dengan meraba-raba, karena penglihatnnya masih tak berfungsi, ia terus memaksakan diri sehingga ia terjatuh dan pingsan, monitor disebelahnya bergambar lurus.
***
Sesaat setelah kejadiaa itu berlalu, seorang lelaki dengan tubuh tegap membawa seorang wanita tertatih kemudian mereka jongkok di atas pusara, mereka menangis sejadi-jadinya.
“aku gak akan melupakan kebaikan dia selamanya Sef, dia udah jadi penyelamatku, dia merelakan hidupnya demi aku.”  wanita itu memulai pembicaraan
“iya walau bagaimanapun aku akan tetap mencintainya juga mencintaimu, karena separuh dirinya adalah dirimu” jawab pria itu menimpali.
“aku gak nyangka dia sebaik itu, cepat sekali dia berubah”. Ujar wanita itu lagi
“aku pun tak tahu setahuku dia tetap terbaik di hatiku”. Pria itu menimpali
Ini ada surat untukmu Andin
“Andin, sahabatku, aku ingin melihat kamu bahagia selamanya bersama Sefta, aku tahu kok kamu selalu tersenyum manis, muka merahmu itu tak mungkin kamu sembunyikan dari wajah polosmu itu, kamu yang selalu melihat Sefta dari kejauhan, mengaguminya dan mencintainya dengan diam-diam, sekarang aku berikan semuanya untukmu Andin, mata ini, kaki ini, hanya semata-mata aku sayang sama kamu dan ingin melihat kamu bahagia, senyum selalu ya ndin”
Ttd sahabatmu Rika
Selapas membaca surat itu Andin langsung menangis tersedu-sedu. Tak disangka mata yang diberikan dokter adalah mata Rika, mata sahabatnya sendiri. Ia berjanji akan menjaga mata itu untuk selamanya, juga menjaga kekasih mereka berdua yaitu Sefta, yang sama-sama mereka sayangi.
Tamat-___-







1 komentar:

  1. Saya sangat bersyukur telah menemukan blok MBAH RAWA GUMPALA dan ternyata apa yang tertulis di dalam blok MBAH,semua itu meman benar-benar terbukti dan salah satunya saya sudah telah membuktikannya sendiri,saya sangat berterimah kasih banyak kepada MBAH RAWA GUMPALA atas bantuan pesugihan dana ghaibnya,atas bantuan ini kini aku sudah bankit lagi dan usaha yang dulunya bankrut kini bisa berjalan kembali,berkat bantuan MBAH RAWA GUMPALA kini kehidupan kami sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya,saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan budibaik mbah,pesugihan ini adalah pesugihan resmih dan pesugihan ini banyak pilihannya
    Bagi anda yang ingin dibantu sama MBAH RAWA GUMPALA silahkan hubungi MBAH di 085-316-106-111 dan
    pesugihan ini tanpa resiko apapun dan untuk lebih jelasnya buka saja blok mbah

    ((( BUKA BLOK PESUGIHAN DANA GHAIB )))


    BalasHapus